Tanpabiaya transfer, Barcelona resmi boyong Franck Kessie dari AC Milan. "Saya berharap kegiatan perkuliahan nantinya adik-adik bisa meningkatkan kompetensi, menggali bakat sesuai minat. Juga pacu kreativitas, inovasi, terus berkontribusi untuk menjawab tantangan di bidang pariwisata yang sekarang," ujar Menparekraf melalui keterangan 326Mahasiswa Baru Poltekpar Lombok Melaksanakan PSDP. Honorer Outsourching Beratkan Daerah. Kejuaraan Catur Terbuka Mataram 2022 Berlangsung Sukses. Unram Gratiskan Biaya Kuliah Mahasiswa Miskin di Fakultas Kedokteran. Kasus Utang Berpotensi Gerus Elektabilitas Ketua PKB NTB. Mataram Enam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTPN) membahas review kurikulum berbasis digital dan wirausaha berlangsung di Lombok, Rabu, Agustus 3 2022 Breaking News cash. Animo masyarakat mendaftar di Poltekpar tiap tahun meningkat, Dr. Hamsu Hanafi menjelaskan itu dalam kegiatan Forum Kehumasan, di Poltekpar Lombok, Senin 09/12/2019. Sejak didirikan pada 2016, Poltekpar Lombok yang merupakan Sekolah Tinggi Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata menerima sektar 118 orang Mahasiswa dari 190 orang yang mendaftar — Direktur Politeknik Pariwisata Poltekpar Lombok, Dr. Hamsu Hanafi mengatakan, animo masyarakat mendaftar di Poltekpar tiap tahun meningkat, Senin 09/12/2019. Menurutnya, di samping kualitas SDM pengajar yang handal terus ditingkatkan, biaya di Polektar termasuk murah. “Karena disubsidi pemerintah dengan uang persemester dua jutaan dan uang praktik sekitar empat jutaan, bayangkan saja di Universitas Trisakti untuk jurusan pariwisata uang masuknya saja sampai empatpuluh juta,” terang Hamsu. Hamsu tak merinci biaya masuk Poltekpar tapi menegaskan, dengan kualitas pendidikan pariwisata yang sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata STP Bandung, dan STP yang ada Poltekpar lebih murah. Dalam kegiatan Forum Kehumasan, di Poltekpar Lombok itu Hamsu menjelaskan, saat ini Poltekpar Lombok menyediakan 4 Program Studi, yakni Prodi D4 Usaha Perjalanan Wisata, Prodi D3 Seni Kuliner, Prodi D3 Tata Hidang, dan Prodi D3 Divisi Kamar. Untuk menambah Prodi lainnya, seperti Prodi MICE dan Manajemen Destinasi Pariwisata, Poltekpar masih harus memenuhi beberapa persyaratan dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Salah satunya mensyaratkan minimal enam orang Dosen di satu Prodi harus S2 kepariwisataan. “Sehingga, saat ini sejumlah tenaga pengajar kami kirim keluar untuk ambil S2 Vokasi,” kata Hamsu. Ia memperkirakan Prodi baru akan bisa dimulai paling cepat 2021 mendatang. Hamsu menjelaskan, animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Poltekpar Lombok meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Sejak didirikan pada 2016, Poltekpar Lombok yang merupakan Sekolah Tinggi Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata menerima sektar 118 orang Mahasiswa dari 190 orang yang mendaftar. Sementara di tahun kedua, Poltekpar Lombok menerima 370 mahasiswa dari 500 orang pendaftar. Jumlah tersebut meningkat signifikan di tahun 2018, jumlah pendaftar mencapai orang, dan Poltekpar menerima sekitar 343 mahasiswa. “Tahun 2019, jumlah pendaftar juga cukup banyak sekitar lebih, dan kami terima 310 orang mahasiswa,” katanya. Hamsu memaparkan, dari jumlah pendaftar setiap tahun, bisa dilihat animo masyarakat cukup tinggi. Bahkan jumlah pendaftar di Poltekpar Lombok, bisa melampaui jumlah pendaftar di Poltekpar Medan yang lebih dulu berdiri. “Saat ini dari jumlah mahasiswa Poltekpar orang tersisa 1119 karena ada yang gugur dalam perjalanan. Insya Allah para mahasiswa ini akan menjadi profesional di bidang kepariwisataan nantinya,” katanya. Poltekpar Lombok merupakan salah satu dari enam Sekolah Tinggi Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata RI. Lima lainnya antara lain Poltepar Bandung, STP Nusa Dua Bali yang kini menjadi Poltekpar Bali, Poltekpar Medan, Poltekpar Makassar, dan Poltekpar Palembang. Sekda Lombok Tengah, H Muhammad Nursiah MSi mengapresiasi kiprah Poltekpar Lombok dalam beberapa tahun terakhir. “Lokasinya memang di Lombok Tengah menjadi kebanggaan kami. Tetapi kiprah kinerja Poltekpar ini untuk NTB, memajukan SDM di sektor pariwisata Lombok dan NTB secara umum,” katanya. Kegiatan Forum Kehumasan dihadiri Sekda Lombok Tengah, H Muhammad Nusiah MSi, Kepala Bidang Dokumentasi Humas Pemprov NTB, Heri Agustiadi, serta sejumlah wartawan pariwisata cetak dan elektronik. AYA Poltekpar Lombok Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan Politeknik Pariwisata Poltekpar Negeri Lombok di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, Kamis 21/2. LOMBOK TENGAH - Gubernur Nusa Tenggara Barat NTB Zulkieflimansyah menggratiskan seluruh biaya sekolah di Politeknik Pariwisata Poltekpar Negeri Lombok bagi anak-anak muda NTB. Zul menyampaikan, kebijakannya ini merupakan bentuk dukungan terhadap Poltekpar Lombok yang diharapkan mencetak tenaga-tenaga andal dari sektor pariwisata. Zul mengatakan, uang muka sebesar Rp 14 juta dan biaya per semester yang sebesar Rp 2,1 juta akan memberatkan anak-anak muda NTB yang memiliki keinginan kuliah di Poltekpar, namun tidak mampu memenuhi dari sisi keuangan. Ia membayangkan akan susah bagi anak-anak petani tembakau, anak TKI dan TKW, kalau uang muka dan biaya per semesternya segitu. "Saya tanya direktur Poltekpar Lombok ada berapa mahasiswa yang diterima, katanya ada 350 orang mahasiswa yang diterima. InsyaAllah 350 orang yang diterima akan diberikan beasiswa free gratis untuk anak-anak NTB," ujar Zul saat mendampingi Menteri Pariwisata Menpar Arief Yahya meresmikan Politeknik Pariwisata Poltekpar Negeri Lombok di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, Kamis 21/2.Zul menyampaikan, kebijakannya ini dimaksudkan agar anak-anak NTB yang memiliki keinginan kuat berkiprah di bidang pariwisata bisa kuliah tanpa harus terkendala masalah biaya. Mengenai dana yang akan diberikan untuk beasiswa tersebut, Zul mengatakan Pemprov NTB akan berupaya kuat untuk mencari dana tersebut melalui berbagai skema yang ada. "Mudah-mudahan kalau anak-anak NTB bisa sekolah tanpa biaya, kita akan punya proses seleksi luar biasa. Saya percaya lima sampai 10 tahun putra-putri NTB akan kerja di hotel-hotel besar, tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia," kata Zul. Zul mengapresiasi komitmen Menpar Arief Yahya yang menghadirkan terobosan dengan mendirikan Poltekpar Lombok. Zul menilai keberadaan Poltekpar sangat tepat bagi sektor pariwisata Lombok yang terus menggeliat dan membutuhkan banyak tenaga kerja pada masa mendatang."Semoga lulusan di sini tidak hanya mampu diserap di sini, tapi juga seluruh bekerja di seluruh dunia," ujar Zul. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini › Utama›Politeknik Pariwisata Lombok... MATARAM, KOMPAS - Politeknik Pariwisata Negeri Lombok, Nusa Tenggara Barat, memberi ruang bagi 250 siswa lulusan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di provinsi itu untuk menerima beasiswa dari Pemprov NTB di tahun akademik 2019/2020.“Saya belum tahu persis berapa jumlah yang beasiswa yang diberikan oleh Pak Gubernur NTB, Zulkieflimansyah untuk mengikuti pendidikan di Poltekpar ini. Tetapi kami menyiapkan 25 orang tiap kabupaten-kota di NTB,” ujar Hamsu Hanafi, Direktur Poltekpar Lombok, Jumat 22/2/2019 di Desa Puyung, Lombok Tengah, tempat aktivitas belajar-mengajar Poltekpar. Karena jumlah kabupaten/kota di NTB ada 10, total ada 250 kursi yang Hamsu Hanafi, penerima beasiswa dari Pemprov NTB diutamakan siswa yang memiliki prestasi akademik dan tidak mampu secera ekonomi. Siswa wajib mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. Beasiswa diharapkan bisa terealisasi pada tahun akademik 2019/2020 ini. Kompas Menteri Pariwisata Arief Yahya, memberikan sambutan dalam peresmian Gedung Politeknik Pariwisata Lombok di Desa Puyung, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis 21/2/2019. FOTO DOKUMENTASI BIRO HUMAS PEMPROV NTBPendaftaran seleksi siswa Politeknik Pariwisata Lombok Poltekpar Lombok dibuka 4 Maret 2019. Jenjang pendidikan yang ditawarkan adalah Diploma Tiga D3 yang terdiri dari Program Studi Seni Kuliner, Tata Hidang dan Divisi Kamar, dan Diploma Empat D4 dengan Program Studi Perjalanan Lombok dibuka tahun 2017 dengan jumlah siswa 809 orang. Saat ini proses belajar-mengajar telah menempati gedung baru yang diresmikan Meteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis 22/2/2019. Sebelumnya kegiatan perkuliahan Poltekpar Lombok menumpang di gedung Pendidikan dan Pelatihan Pemprov ini proses belajar-mengajar telah menempati gedung baru yang diresmikan Meteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis 22/2/2019. Sebelumnya kegiatan perkuliahan Poltekpar Lombok menumpang di gedung Pendidikan dan Pelatihan Pemprov NTB Zulkieflimansyah saat peresmian gedung Poltekpar Lombok, mengatakan, anak muda asal NTB yang orangtuanya petani dan nelayan digratiskan biaya sekolahnya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemprov Lombok pada Poltekpar Lombok karena poltekpar diharapkan mencetak tenaga andal sektor pariwisata yang mengisi kebutuhan hotel dan restoran terutama di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, yang saat ini dalam proses NTB menilai biaya kuliah di Poltektar tidak akan terjangkau oleh orang tua siswa yang berprofesi sebagai petani, nelayan TKI dan TKW. Misalnya uang muka sebesar Rp 14 juta dan biaya kuliah per semester Rp 2,1 juta. "Saya membayangkan akan susah bagi anak-anak petani tembakau, anak TKI dan TKW, kalau uang muka dan biaya per semesternya segitu,” ujarnya.“Saya tanya Direktur Poltekpar Lombok ada berapa mahasiswa yang diterima, katanya ada 350 orang mahasiswa yang diterima. InsyaAllah 350 orang yang diterima akan diberikan beasiswa free untuk anak-anak NTB," ungkap sumber dana beasiswa itu, Zulkieflimansyah tidak menyebut secara konkrit. Namun dikatakan Pemprov NTB akan berupaya kuat untuk mencari dana melalui berbagai skema. “Soal dananya beasiswa biar kami yang memikirkan ,” meresmikan gedung, Menteri Arief Yahya mengemukakan, peluang kerja lulusan Poltekpar Lombok terbuka lebar, sebab pertumbuhan pariwisata Indonesia saat ini sebesar 22 persen, atau di atas pertumbuhan pariwisata regional sebesar 7 persen, dan pertumbuhan pariwisata global sebesar 6,4 Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dengan latar belakang Bukit Meresek yang menjadi salah satu spot wisata di kawasan itu. FOTO KOMPAS/KHAERUL ANWARSebanyak 25 persen lulusan Poltekpar bekerja di luar negeri di antaranya menjadi General Manager di Timur Tengah dan Malaysia. Itu menunjukan mutu lulusan Poltekpar berkelas. Oleh sebab itu demi menghasilkan lulusan yang berkualitas, Poltekpar menerapkan kurikulum berkelas Internasional dengan mendidik tenaga profesional di pengembangan Poltekpar itu tetap merujuk model pariwisata tiap daerah, seperi Poltekpar Bandung yang akan memiliki kelas internasional dengan wisata kuliner, dan Bali dengan wisata budaya sebagai unggulan. Lombok juga mengedepankan wisata halal sebagai unggulan.

biaya kuliah poltekpar lombok